-


Sabtu, 29 Mei 2010

PEMELIHARAAN SISTEM

Tahap pemeliharaan sistem merupakan bagian dari SDLC setelah tahap implementasi. Pemeliharaan sistem itu dilakukan dimana sistem baru yang berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa hidupnya, sistem secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika muncul masalah atau jika ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya, organisasi akan menggunakan sistem yang telah diperbaiki tersebut.

JENIS PEMELIHARAAN SISTEM

Pemeliharaan sistem dapat digolongkan menjadi empat jenis

1. Pemeliharaan Korektif

2. Pemeliharaan Adaptif

3. Pemeliharaan Perfektif

4. Pemeliharaan Prefentive

Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan Korektif adalah bagian dari pemeliharaan sistem yang tidak terlalu tinggi nilainya serta lebih membebani, dikarenakan pemeriksaan korektif ini mengkoreksi kesalahan yang telah ditemukan pada saat sistem berjalan. bisanya pemeliharaan ini melingkupi kondisi penting atau bahaya yang memerlukan penanganan secepatnya. Kemampuan untuk nmendiagnosa atau memperbaiki kesalahan dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.

Pemeliharaan Adaptif

Pemeliharaan Adaptif adalah cara penyesuaian diri sistem karena perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan serta untuk memenuhi persyaratan pemakai baru.
contoh : Sebuah undang - undang perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam perhitungan pembayarannya.

Pemeliharaan Perfektif

Pemeliharaan Perfektif/Penyempurnaan adalah pemeliharaan yang mempertinggi cara kerja maintainability sistem (kemampuan untuk dipelihara). Pada pemeliharaan ini Memungkinkan sebuah sistem untuk melakukan pemenuhan persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak di kenali.
contoh : kegiatan ini seperti menyusun ulang software, penulisan ulang dokumen, perubahan format laporan, penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien.

Pemeliharaan Prefentive

Pemeliharaan Prefentive adalah terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkapkan dan mengantisipasi permasalahan atau perombakan secara total untuk melakukan pemeriksaan sistem guna mengantisipasi permasalahan. Dikarenakan penemuan kesalahan yang potenial (bukan kesalahan yang sebenarnya) sehingga bila tidak diantisipasi akan berakibat buruk pada sistem tersebut.

LANGKAH-LANGKAH PEMELIHARAAN SISTEM TERDIRI DARI:

  1. Pengguna Sistem Yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi tugasnya masing-masing untuk operasi rutin atau sehari-hari.
  2. Audit Sistem Yaitu melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja. Hal semacam ini disebut penelaahan setelah penerapan dan dapat dilakukan oleh seorang auditor internal.
  3. Penjagaan Sistem Yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin sehingga sistem tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga kemutakhiran sistem jika sewaktu-waktu terjadi perubahan lingkungan sistem atau modifikasi rancangan software.
  4. Perbaikan Sistem Yaitu melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujian sistem.
  5. Peningkatan Sistem Yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem ketika terdapat potensi peningkatan sistem setelah sistem berjalan beberapa waktu, biasanya adanya potensi peningkatan sistem tersebut terlihat oleh manajer kemudian diteruskan kepada spesialis informasi untuk dilakukan modifikasi sesuai keinginan manajer.

Top of Form

Bottom of Form

Senin, 24 Mei 2010

Metode Pelatihan Implementasi Sistem

Tiga kelompok personal :

Teknisi dan System Administrator
Teknisi dan System Administrator adalah seseorang yang harus memelihara (maintain) sistem komputer yang berbeda pengoperasian dan penanganannya beserta sarana pendukungnya.

Supervisor / direct personal
Supervisor / direct personal adalah jabatan yang sangat strategis dalam suatu organisasi. Ia memiliki peran ganda. Di satu sisi ia adalah pemimpin yang harus membimbing, memotivasi dan mengendalikan karyawan. Di sisi lain, ia adalah wakil manajemen yang harus mempertanggungjawabkan semua tugas yang diberikan pada bagiannya. Karena itulah, seorang supervisor dituntut bukan hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga keterampilan hubungan antar manusia. Training ini akan memberikan pengetahuan dan pedoman para supervisor dalam melaksanakan tugasnya.

General Manager
General Manager atau Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.

User training plan
User training plan adalah pelatihan seluruh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhanya dalam melakukan sesuatu yang akan dikerjakan meliputi :
• Kelas
• Tutorial

Modul Pelatihan
Modul pelatihan ini akan membantu dalam mempelajari cara menggunakan sebuah perangkat lunak perencanaan/pemodelan meliputi :
• Materi Pelatihan
• Bantuan Pelatihan Computer-based

Topik untuk pelatihan
• Penggunaan System
• Konsep Umum Komputer
• Konsep Sistem Informasi
• Konsep Pengorganisasian
• Manajemen Sistem
• Instalasi Sistem

Metoda Pelatihan
Metoda pelatihan adalah proses untuk melatih pengguna dalam penggunaan proses bisnis baru dan fitur serta fungsi sistem baru dengan tujuan pengembangan kompetensi untuk menjamin keberhasilan operasional sistem baru. alur atau tata cara untuk menjelaskan mengapa metode pelatihan harus dipilih dengan hati-hati agar sesuai dengan tujuan dari satu sesi dan sesuai dengan profil pelatihan. Metoda pelatihan ini meliputi beberapa bagian seperti :

• Resident expert
Adalah sebuah pelatihan yang membutuhkan tenaga ahli pada suatu bidang.

• Computer-aided instruction
Adalah suatu tehnik pelatihan yang menggunakan instruksi-instruksi terprogram untuk melakukan suatu pelatihan perancangan dan perekaan dengan dibantu oleh computer dengan sistem yang terkomputansi.

• Formal courses
Adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara formal yang mencakup muatan proses pembelajaran yang bersifat teori dan diskusi yang dilaksanakan didalam sebuah pelatihan secara formal untuk beberapa orang sekaligus.

• Software help components
Adalah sebuah perangkat lunak yang membantu mengeksekusi instruksi dalam sebuah program kemudian membantu mengambil bentuk instruksi dalam sebuah komponen. Komponen terpadu dalam sistem yang dirancang untuk pelatihan dan troubleshooting sistem.

• Tutorials
Adalah layanan bantuan dalam sebuah pembelajaran untuk membantu kelancaran proses dalam sebuah pelatihan. berisi petunjuk dan latihan untuk pengajaran dan pengembangan kompetensi pengguna dalam penggunaan sistem. Petunjuk latihan dan tutorial ini dapat dilengkapi oleh basis data yang menggunakan data riil.

• Interactive training manuals
Adalah bentuk kombinasi antara pelatihan tutorials dan Computer-aided instruction.

• External sources, such as vendors
Adalah vendor penyedia jasa pelatihan kursus dan bentuk pelatihan lain.

Electronic performance support system (EPSS)
Komponen Paket Software atau aplikasi juga digunakan di pelatihan untuk mendukung kinerja pelayanan pengembangan sistem informasi.

Selasa, 11 Mei 2010

“ETIKA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI”

Dampak pemanfaatan teknologi informasi yang kurang epat sebagai berikut (I Made Wiryana):
• Rasa takut;
• Keterasingan;
• Golongan miskin informasi dan minoritas;
• Pentingnya individu;
• Tingkat kompleksitas serta kecepatan yang sudah tidak dapat ditangani;
• Makin rentannya organisasi;
• Dilanggarnya privasi;
• Pengangguran dan pemindahan kerja;
• Kurangnya tanggung jawab profesi;
• Kaburnya citra manusia.
A. Beberapa langkah untuk menghadapi dampak pemanfaatan TI (I Made Wiryana):
1. Desain yang berpusat pada manusia;
2. Dukungan organisasi;
3. Perencanaan pekerjaan;
4. Pendidikan;
5. Umpan balik dan imbalan;
6. Meningkatkan kesadaran publik;
7. Perangkat hukum;
8. Riset yang maju.

B. Etika PenggunaanTI
Etika secara umum didefinisikan sebagai suatu kepercayaan atau pemikiran yang mengisi suatu individu, yang keberadaannya bisa dipertanggungjawabkan terhadap masyarakat atas prilaku yang diperbuat.
Biasanya pengertian etika akan berkaitan dengan masalah moral. Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai prilaku benar dan salah yang diakui oleh manusia secara universal. Perbedaannya bahwa etika akan menjadi berbeda dari masyarakat satu dengan masyarakat yang lain.

Dua aktivitas utama Etika Komputer (James H. Moore):
1. waspada, dan
2. sadar.

Tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer:
1. kelenturan logika (logical malleability)
Kemampuan memrograman komputer untuk melakukan apa pun yang kita inginkan.
2. faktor transformasi (transformation factors)
Contoh fasilitas e-mail yang bisa sampai tujuan dan dapat dibuka atau dibaca dimanapun kita berada,
3. faktor tak kasat mata (invisibility factors).
Semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan, yang membuka peluang pada nilai-nilai pemograman yang tidak terlihat, perhitungan yang rumit terlihat dan penyalahgunaan yang tidak tampak.

Hak Sosial dan Komputer (Deborah Johnson):
1. Hak atas akses komputer,
Yaitu setiap orang berhak untuk mengoperasikan komputer dengan tidak harus memilikinya. Sebagai contoh belajar tentang komputer dengan memanfaatkan software yang ada.
2. Hak atas keahlian komputer,
Pada awal komputer dibuat, terdapat kekawatiran yang luas terhadap masyarakat akan terjadinya pengangguran karena beberapa peran digantikan oleh komputer. Tetapi pada kenyataannya dengan keahlian di bidang komputer dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih banyak.
3. Hak atas spesialis komputer,
Pemakai komputer tidak semua menguasai akan ilmu yang terdapat pada komputer yang begitu banyak dan luas. Untuk bidang tertentu diperlukan spesialis bidang komputer, seperti kita membutuhkan dokter atau pengacara.
4. Hak atas pengambilan keputusan komputer,
Meskipun masyarakat tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai bagaimana komputer diterapkan, namun masyarakat memiliki hak tersebut.

Hak atas Informasi (Richard O. Masson):
1. Hak atas privasi,
Sebuah informasi yang sifatnya pribadi baik secara individu maupu dalam suatu organisasi mendapatkan perlindungan atas hukum tentang kerahasiannya.
2. Hak atas Akurasi,
Komputer dipercaya dapat mencapai tingkat akurasi yang tidak bisa dicapai oleh sistem nonkomputer, potensi ini selalu ada meskipun tidak selalu tercapai.
3. Hak atas kepemilikan.
Ini berhubungan dengan hak milik intelektual, umumnya dalam bentuk program-program komputer yang dengan mudahnya dilakukan penggandaan atau disalin secara ilegal. Ini bisa dituntut di pengadilan.
4. Hak atas akses.
Informasi memiliki nilai, dimana setiap kali kita akan mengaksesnya harus melakukan account atau izin pada pihak yang memiliki informasi tersebut. Sebagai contoh kita dapat membaca data-data penelitian atau buku-buku online di Internet yang harus bayar untuk dapat mengaksesnya.

Kontrak Sosial Jasa Informasi
1. Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk menggangu privasi orang;
2. Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemroses data;
3. Hak milik intelektual akan dilindungi.
Perilaku-perilaku profesional SIM:
1. Memanfaatkan kesempatan untuk berperilaku tidak etis;
2. Etika yang membuahkan hasil;
3. Perusahaan dan manajer memiliki tanggung jawab sosial;
4. Manajer mendukung keyakinan etika mereka dengan tindakan.
Sembilan langkah dalam mengelompokkan perilaku dan menekankan standar etika berupa:
1. Formulasikan suatu kode perilaku.
2. Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-masalah seperti penggunaan jasa komputer untuk pribadi dan hak milik atas program dan data computer.
3. Jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggar, seperti tenguran, penghentian, dan tuntutan.
4. Kenali perilaku etis.
5. Fokuskan perhatian pada etika secara terprogram seperti pelatihan dan bacaan yang disyaratkan;
6. Promosikan undang-undang kejahatan komputer pada karyawan. Simpan suatu catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap spesialis informasi untuk semua tindakan, dan kurangi godaan untuk melanggar dengan program-program seperti audit etika.
7. Mendorong penggunaan program rehabilitasi yang memperlakukan pelanggar etika dengan cara yang sama seperti perusahaan mempedulikan pemulihan bagi alkoholik atau penyalahgunaan obat bius.
8. Dorong partisipasi dalam perkumpulan professional.
9. Berikan contoh.

SUMBER :
http://www.google.co.id/search?q=etika+komputer+dan+profesi&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a