-


Senin, 07 Juni 2010

PENGUJIAN OBJECT ORIENTED

Untuk melakukan testing/pengujian sistem OO (Object Oriented) yang mencukupi, harus dilakukan tiga hal berikut:

  1. definisi testing harus diperluas untuk mencakup teknik penemuan error yang diaplikasikan ke dalam model OOA dan OOD.
  2. strategi unit testing akan menjadi kurang berarti dan strategi integrasi harus berubah secara signifikan.
  3. disain test case harus bertanggung jawab terhadap karakteristik unik software OO.

Kebenaran Model OOA (Object Oriented Analys) dan OOD (Object Oriented Design)

Notasi dan sintaksis digunakan untuk menggambarkan model analisa dan disain akan sangat terkait dengan metode analisa dan disain tertentu yang digunakan pada proyek. Karenanya kebenaran sintaksis dinilai berdasarkan pada ketepatan penggunaan simbologi, dan tiap model direview untuk memastikan ketepatan konvensi pemodelan yang akan dirawat. Selama analisa dan disain, kebenaran simantik harus dinilai berdasarkan pada pemenuhan model terhadap domain masalah yang sebenarnya.

Konsistensi Model OOA dan OOD Konsistensi model OOA dan OOD dinilai dengan memperhatikan hubungan antar entitas dalam model. Untuk menilai konnsistensi, tiap class dan koneksinya dengan class lain harus diperiksa. Model Class-Responsibility-Colaboration dan diagram hubungan obyek dapat digunakan untuk membantu aktivitas ini. Model CRC berupa kartu berindex, yang tersusun dari nama class, tipe class, karakteristik class, tanggung jawab class (operasi yang ada), dan kolaborator-nya (class-class lain yang mengirim pesan dan yang bergantung pada pemenuhan tanggung jawabnya)

Disain Test Case untuk Software OO

Ada beberapa pendekatan menurut Berard :

  • Setiap test case harus secara unik diidentifikasikan dan harus secara explisit diasosiasikan dengan class yang akan ditest.
  • Tujuan dari test case harus telah ditentukan.
  • Daftar langkah – langkah test harus dibangun dan berisi:
  • Daftar dari status object yang akan ditest.
  • Daftar dari message dan operasi yang akan diperiksa sebagai konsekuensi dari test case.
  • Daftar perkecualian yang mungkin terjadi dari obyek yang dites.
  • Daftar kondisi external (perubahan yang terjadi pada lingkungan external yang harus ada pada software agar dapat dites).
  • Informasi pendukung yang akan digunakan untuk membantu pemahaman atau pengimplemenntasian dari tes.

Unit Testing dalam Kontek OO

Enkapsulasi menentukan definisi dari class dan obyek. Unit testing tidak melakukan tes pada tiap modul secara individual, namun unit terkecil yang dites adalah class atau obyek yang di-enkapsulasi. Dalam OO kita tak dapat melakukan tes operasi tunggal dalam suatu isolasi, tapi harus dalam bagian dari class.

Testing class untuk software OO sama dengan unit testing untuk software konvensional

Tak seperti testing software konvensional, yang cenderung berfokus pada detil algoritma dari modul dan aliran data sepanjang interface modul, testing class untuk software OO ditentukan oleh operasi dari class yang dienkapsulasi dan tingkah laku dari class.


Integration Testing dalam Kontek OO

Karena software OO tidak mempunyai struktur kendali dalam bentuk hirarkhi, strategi integrasi konvennsional (top-down / bottom-up integration) menjadi tak berarti.

Ada 2 strategi untuk testing integrasi dari sistem OO, yaitu:

  1. Thread-based Testing, mengintegrasikan sekumpulan class yang dibutuhkan dalam merespon satu input atau event terhadap sistem. Tiap thread diintegrasikan dan dites secara individual.
  2. Used-based Testing, memulai konstruksi dari sistem dengan melakukan testing class-class (disebut independent class) yang menggunakan sangat sedikit (jika ada) class server. Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan testing terhadap dependent class yang menggunakan independent class yang telah dites. Proses testing berlanjut terus hingga keseluruhan sistem selesai dikonstruksikan.

Cluster Testing adalah suatu langkah dalam testing integrasi dalam software OO. Disini, suatu kluster mengkolaborasi class (ditentukan oleh CRC dan model hubungan obyek) diperiksa dengan mendisain test cases yang dapat untuk menemukan error dalam kolaborasi.

Validation Testing dalam Kontek OO

Seperti pada validasi software konvensional, validasi software OO berfokus pada aksi user dan output dari sistem. Test cases dapat diturunkan dari model tingkah laku obyek dan dari diagram alur kejadian (event) yang dibuat sebagai bagian dari OOA.

Re- testing on Inheritance (Regression testing of Classes)

Dalam teori testing ulang, suatu fungsi yang tidak diubah setelah diturunkan, adalah tidak perlu. Fitur class yang sudah ditest perlu ditest ulang pada class yang menurunkannya. Dalam hal ini karakteristik yang sudah ditest sebelumnya kemudian di modifikasi pada turunannya memerlukan test case yang berbeda. Berapa banyak re- test diperlukan? Jawaban tergantung pada spesifik risk vs economic tradeoff dari subclass yang menurunkan object.

Beberapa superclass mungkin tidak dipengaruhi oleh perubahan dalam class yang diturunkannya.

Random testing

  • Identifikasi operasi yang dapat digunakan pada class
  • Definisikan constrain yang mungkin terjadi
  • Identifikasi minimum test sequence, sequence yang mungkin terjadi definisikan secara minimum dalam sejarahnya
  • Jalankan berbagai macam test sequence secara random, terutama class instance yang mempunyai sejarah yang kompleks

Partitioning testing

Menghemat banyak test case yang dibutuhkan oleh class yang banyaknya sama partitioning dalam konvensional software

State based testing

Kategori dan operasi test yang berjalan tergantung pada kemampuan dari class untuk berubah. Masalah yang mungkin terjadi:

  • Testing harus dapat memberikan semua report yang ada dan dapat diakses oleh internal state dari object itu sendiri
  • Informasi hiding : keadaan ini secara tidak langsung dapat diakses, tetapi dapat diakses jika class itu sudah di public)

Object Oriented Programming (OOP) dapat diartikan beberapa macam antara lain :

  • Suatu teknik atau cara untuk membuat program (perangkat lunak) objek.
  • Pemrograman yang dibangun dengan cara membungkus (enkapsulasi) komponennya menjadi kelompok data dan fungsi yang dapat mewarisi atribut dan sifat dari komponen lainnya. dan komponen-komponen tersebut dapat berinteraksi satu sama lainnya.
  • Pemrograman yang didasarkan pada objek-objek, yaitu suatu unit terkecil dari program yang mengandung data dan fungsi yang bekerja atas objek tersebut.

Perangkat lunak objek merupakan perangkat lunak yang dibangun dari kelas-kelas dan objek-objek yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Kelas adalah deskripsi statis dari sesuatu objek-objek yang memiliki karakteristik yang sama. Objek adalah sesuatu yang diinstansiasi dari kelas.

Karakteristik OOP antara lain :

  • Abstraksi = Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti.
  • Enkapsulasi (Pembungkusan) = adalah Variabel dan method dibungkus dalam suatu objek dibungkus agar terlindungi. Dimana Setelah dibungkus, barulah hak akses terhadapnya bisa ditentukan. salah satu contohnya adalah jam tangan. Ini juga penjelasan yang paling mudah dipahami. Inheritance (Pewarisan/Penurunan) = adalah suatu metode pemrograman yang berbasiskan pada objek, secara singkat pengertian dari OOP adalah koleksi objek yang saling berinteraksi dan saling memberikan informasi satu dengan yang lainnya. Dalam Object Oriented terdapat istilah Objek dan kelas yaituObjekObjek adalah sesuatu yang memiliki identitas (informasi tentang dirinya) dan tingkah laku (apa yang dapat dilakukan) contoh objek dalam dunia nyata adalah rumah, sepeda, motor, manusia, hewan dll. Identitas dari suatu objek adalah informasi tentang dirinnya sebagai contoh adalah objek Hewan memiliki indentas berupa nama, jenis, tangan, kaki, mata dll, tingkah laku dari objek hewan adalah berjalan, berlari, tidur dll. Contoh lain adalah tentang jam tangan. Dulu fungsi jam tangan hanya sebagai penunjuk waktu saja, tapi sekarang fungsinya sudah nambah, dari yang bisa nampilin tanggal sampe kalender. Inheritance Jadi, dengan inheriten semua perubahan itu gak ngerubah bulat-bulat objek yang ada, tetapi hanya menambah dan memodifikasi dengan mempertahankan objek (class) awalnya.
  • Polymorphism = adalah objek yang memiliki banyak bentuk. Bahasa pemrogramman yang berorientasi objek sejati harus bisa konsisten terhadap sifat yang ada dan telah dideskripsikan diawal ketika program dan data tersebut dibuat di JAVA sifat polimorfisme ini bisa dilihat pada perilaku method, dimana method di JAVA bisa di override. istilah kerennya overridding method analoginya seperti class anjing misalnya dia punya method smell. maka parameter yang diberikan oleh kepada method smell ini bisa berbeda, misalnya saya memberikan parameter kucing pada method smell di class anjing, maka method smell akan memberikan pengembalian menggonggong. Sedangkan ketika saya memberikan parameter makanan pada method smell di class anjing, maka method smell akan memberikan pengembalian makan.

Penerapan di JAVA :

class variable1 {

int x;

int y;

varible1 (int x, int y) { //method dengan parameter list

this.x = x;

this.y = y;

}

variable1 () { //method tanpa parameter list

x = 1;

y = 1;

}

class variableview {

public static void main (String args []){

varable1 a = new variable1 ();

System.out.println(“x=” + a.x + “y=” + a.y);

}

}

Hasil yang akan ditampilkan ketika program diatas dijalankan adalah x = 1 dan y = 1 karena program ini membuktikan sifat polimorfisme yang ada di JAVA, class variableview memanggil method variable1 tanpa parameter, sehingga nilai yang dikembalikan adalah nilai yang ada dimana nilai tersebut berada di method yang tidak memiliki parameter list.

  • Reusability = Supaya dapat dipakai dalam banyak aplikasi dan situasi –supaya tidak perlu lagi mengimplementasi ulang, walaupun hanya ada perbedaan sedikit saja dari yang sudah dikerjakan sebelumnya.
  • Komunikasi antar Objek

Macam-macam bahasa OOP antara lain :

  • Bahasa OOP Murni adalah bahasa yang mengharuskan program betul-betul ditulis dari objek-objek saja. Contoh: Eiffel, SmallTalk, Java.
  • Bahasa OOP Hybrid adalah bahasa yang masih memungkinkan penulisan program mencampuradukkan objek dengan fungsi dan type lainnya di luar objek. Contoh: C++, PHP, Delphi

Mengapa OOP dibutuhkan ?

  • Sudut pandang pembuatan program selaras dengan realitas dunia nyata.
  • Kemudahan pengembangan.
  • Analisis ke desain ke implementasi ke pengujian ke perawatan.
  • Kecepatan pengembangan.
  • Peningkatan produktivitas.

Sumber:

http://364ground.blogspot.com/2009/12/object-oriented-testing.html

http://www.jevuska.com/topic/konsep+object+oriented+programming+oop+dalam+pemrograman+visual.html

Sabtu, 29 Mei 2010

PEMELIHARAAN SISTEM

Tahap pemeliharaan sistem merupakan bagian dari SDLC setelah tahap implementasi. Pemeliharaan sistem itu dilakukan dimana sistem baru yang berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa hidupnya, sistem secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika muncul masalah atau jika ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya, organisasi akan menggunakan sistem yang telah diperbaiki tersebut.

JENIS PEMELIHARAAN SISTEM

Pemeliharaan sistem dapat digolongkan menjadi empat jenis

1. Pemeliharaan Korektif

2. Pemeliharaan Adaptif

3. Pemeliharaan Perfektif

4. Pemeliharaan Prefentive

Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan Korektif adalah bagian dari pemeliharaan sistem yang tidak terlalu tinggi nilainya serta lebih membebani, dikarenakan pemeriksaan korektif ini mengkoreksi kesalahan yang telah ditemukan pada saat sistem berjalan. bisanya pemeliharaan ini melingkupi kondisi penting atau bahaya yang memerlukan penanganan secepatnya. Kemampuan untuk nmendiagnosa atau memperbaiki kesalahan dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.

Pemeliharaan Adaptif

Pemeliharaan Adaptif adalah cara penyesuaian diri sistem karena perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan serta untuk memenuhi persyaratan pemakai baru.
contoh : Sebuah undang - undang perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam perhitungan pembayarannya.

Pemeliharaan Perfektif

Pemeliharaan Perfektif/Penyempurnaan adalah pemeliharaan yang mempertinggi cara kerja maintainability sistem (kemampuan untuk dipelihara). Pada pemeliharaan ini Memungkinkan sebuah sistem untuk melakukan pemenuhan persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak di kenali.
contoh : kegiatan ini seperti menyusun ulang software, penulisan ulang dokumen, perubahan format laporan, penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien.

Pemeliharaan Prefentive

Pemeliharaan Prefentive adalah terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkapkan dan mengantisipasi permasalahan atau perombakan secara total untuk melakukan pemeriksaan sistem guna mengantisipasi permasalahan. Dikarenakan penemuan kesalahan yang potenial (bukan kesalahan yang sebenarnya) sehingga bila tidak diantisipasi akan berakibat buruk pada sistem tersebut.

LANGKAH-LANGKAH PEMELIHARAAN SISTEM TERDIRI DARI:

  1. Pengguna Sistem Yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi tugasnya masing-masing untuk operasi rutin atau sehari-hari.
  2. Audit Sistem Yaitu melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja. Hal semacam ini disebut penelaahan setelah penerapan dan dapat dilakukan oleh seorang auditor internal.
  3. Penjagaan Sistem Yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin sehingga sistem tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga kemutakhiran sistem jika sewaktu-waktu terjadi perubahan lingkungan sistem atau modifikasi rancangan software.
  4. Perbaikan Sistem Yaitu melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujian sistem.
  5. Peningkatan Sistem Yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem ketika terdapat potensi peningkatan sistem setelah sistem berjalan beberapa waktu, biasanya adanya potensi peningkatan sistem tersebut terlihat oleh manajer kemudian diteruskan kepada spesialis informasi untuk dilakukan modifikasi sesuai keinginan manajer.

Top of Form

Bottom of Form

Senin, 24 Mei 2010

Metode Pelatihan Implementasi Sistem

Tiga kelompok personal :

Teknisi dan System Administrator
Teknisi dan System Administrator adalah seseorang yang harus memelihara (maintain) sistem komputer yang berbeda pengoperasian dan penanganannya beserta sarana pendukungnya.

Supervisor / direct personal
Supervisor / direct personal adalah jabatan yang sangat strategis dalam suatu organisasi. Ia memiliki peran ganda. Di satu sisi ia adalah pemimpin yang harus membimbing, memotivasi dan mengendalikan karyawan. Di sisi lain, ia adalah wakil manajemen yang harus mempertanggungjawabkan semua tugas yang diberikan pada bagiannya. Karena itulah, seorang supervisor dituntut bukan hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga keterampilan hubungan antar manusia. Training ini akan memberikan pengetahuan dan pedoman para supervisor dalam melaksanakan tugasnya.

General Manager
General Manager atau Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.

User training plan
User training plan adalah pelatihan seluruh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhanya dalam melakukan sesuatu yang akan dikerjakan meliputi :
• Kelas
• Tutorial

Modul Pelatihan
Modul pelatihan ini akan membantu dalam mempelajari cara menggunakan sebuah perangkat lunak perencanaan/pemodelan meliputi :
• Materi Pelatihan
• Bantuan Pelatihan Computer-based

Topik untuk pelatihan
• Penggunaan System
• Konsep Umum Komputer
• Konsep Sistem Informasi
• Konsep Pengorganisasian
• Manajemen Sistem
• Instalasi Sistem

Metoda Pelatihan
Metoda pelatihan adalah proses untuk melatih pengguna dalam penggunaan proses bisnis baru dan fitur serta fungsi sistem baru dengan tujuan pengembangan kompetensi untuk menjamin keberhasilan operasional sistem baru. alur atau tata cara untuk menjelaskan mengapa metode pelatihan harus dipilih dengan hati-hati agar sesuai dengan tujuan dari satu sesi dan sesuai dengan profil pelatihan. Metoda pelatihan ini meliputi beberapa bagian seperti :

• Resident expert
Adalah sebuah pelatihan yang membutuhkan tenaga ahli pada suatu bidang.

• Computer-aided instruction
Adalah suatu tehnik pelatihan yang menggunakan instruksi-instruksi terprogram untuk melakukan suatu pelatihan perancangan dan perekaan dengan dibantu oleh computer dengan sistem yang terkomputansi.

• Formal courses
Adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara formal yang mencakup muatan proses pembelajaran yang bersifat teori dan diskusi yang dilaksanakan didalam sebuah pelatihan secara formal untuk beberapa orang sekaligus.

• Software help components
Adalah sebuah perangkat lunak yang membantu mengeksekusi instruksi dalam sebuah program kemudian membantu mengambil bentuk instruksi dalam sebuah komponen. Komponen terpadu dalam sistem yang dirancang untuk pelatihan dan troubleshooting sistem.

• Tutorials
Adalah layanan bantuan dalam sebuah pembelajaran untuk membantu kelancaran proses dalam sebuah pelatihan. berisi petunjuk dan latihan untuk pengajaran dan pengembangan kompetensi pengguna dalam penggunaan sistem. Petunjuk latihan dan tutorial ini dapat dilengkapi oleh basis data yang menggunakan data riil.

• Interactive training manuals
Adalah bentuk kombinasi antara pelatihan tutorials dan Computer-aided instruction.

• External sources, such as vendors
Adalah vendor penyedia jasa pelatihan kursus dan bentuk pelatihan lain.

Electronic performance support system (EPSS)
Komponen Paket Software atau aplikasi juga digunakan di pelatihan untuk mendukung kinerja pelayanan pengembangan sistem informasi.

Selasa, 11 Mei 2010

“ETIKA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI”

Dampak pemanfaatan teknologi informasi yang kurang epat sebagai berikut (I Made Wiryana):
• Rasa takut;
• Keterasingan;
• Golongan miskin informasi dan minoritas;
• Pentingnya individu;
• Tingkat kompleksitas serta kecepatan yang sudah tidak dapat ditangani;
• Makin rentannya organisasi;
• Dilanggarnya privasi;
• Pengangguran dan pemindahan kerja;
• Kurangnya tanggung jawab profesi;
• Kaburnya citra manusia.
A. Beberapa langkah untuk menghadapi dampak pemanfaatan TI (I Made Wiryana):
1. Desain yang berpusat pada manusia;
2. Dukungan organisasi;
3. Perencanaan pekerjaan;
4. Pendidikan;
5. Umpan balik dan imbalan;
6. Meningkatkan kesadaran publik;
7. Perangkat hukum;
8. Riset yang maju.

B. Etika PenggunaanTI
Etika secara umum didefinisikan sebagai suatu kepercayaan atau pemikiran yang mengisi suatu individu, yang keberadaannya bisa dipertanggungjawabkan terhadap masyarakat atas prilaku yang diperbuat.
Biasanya pengertian etika akan berkaitan dengan masalah moral. Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai prilaku benar dan salah yang diakui oleh manusia secara universal. Perbedaannya bahwa etika akan menjadi berbeda dari masyarakat satu dengan masyarakat yang lain.

Dua aktivitas utama Etika Komputer (James H. Moore):
1. waspada, dan
2. sadar.

Tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer:
1. kelenturan logika (logical malleability)
Kemampuan memrograman komputer untuk melakukan apa pun yang kita inginkan.
2. faktor transformasi (transformation factors)
Contoh fasilitas e-mail yang bisa sampai tujuan dan dapat dibuka atau dibaca dimanapun kita berada,
3. faktor tak kasat mata (invisibility factors).
Semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan, yang membuka peluang pada nilai-nilai pemograman yang tidak terlihat, perhitungan yang rumit terlihat dan penyalahgunaan yang tidak tampak.

Hak Sosial dan Komputer (Deborah Johnson):
1. Hak atas akses komputer,
Yaitu setiap orang berhak untuk mengoperasikan komputer dengan tidak harus memilikinya. Sebagai contoh belajar tentang komputer dengan memanfaatkan software yang ada.
2. Hak atas keahlian komputer,
Pada awal komputer dibuat, terdapat kekawatiran yang luas terhadap masyarakat akan terjadinya pengangguran karena beberapa peran digantikan oleh komputer. Tetapi pada kenyataannya dengan keahlian di bidang komputer dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih banyak.
3. Hak atas spesialis komputer,
Pemakai komputer tidak semua menguasai akan ilmu yang terdapat pada komputer yang begitu banyak dan luas. Untuk bidang tertentu diperlukan spesialis bidang komputer, seperti kita membutuhkan dokter atau pengacara.
4. Hak atas pengambilan keputusan komputer,
Meskipun masyarakat tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai bagaimana komputer diterapkan, namun masyarakat memiliki hak tersebut.

Hak atas Informasi (Richard O. Masson):
1. Hak atas privasi,
Sebuah informasi yang sifatnya pribadi baik secara individu maupu dalam suatu organisasi mendapatkan perlindungan atas hukum tentang kerahasiannya.
2. Hak atas Akurasi,
Komputer dipercaya dapat mencapai tingkat akurasi yang tidak bisa dicapai oleh sistem nonkomputer, potensi ini selalu ada meskipun tidak selalu tercapai.
3. Hak atas kepemilikan.
Ini berhubungan dengan hak milik intelektual, umumnya dalam bentuk program-program komputer yang dengan mudahnya dilakukan penggandaan atau disalin secara ilegal. Ini bisa dituntut di pengadilan.
4. Hak atas akses.
Informasi memiliki nilai, dimana setiap kali kita akan mengaksesnya harus melakukan account atau izin pada pihak yang memiliki informasi tersebut. Sebagai contoh kita dapat membaca data-data penelitian atau buku-buku online di Internet yang harus bayar untuk dapat mengaksesnya.

Kontrak Sosial Jasa Informasi
1. Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk menggangu privasi orang;
2. Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemroses data;
3. Hak milik intelektual akan dilindungi.
Perilaku-perilaku profesional SIM:
1. Memanfaatkan kesempatan untuk berperilaku tidak etis;
2. Etika yang membuahkan hasil;
3. Perusahaan dan manajer memiliki tanggung jawab sosial;
4. Manajer mendukung keyakinan etika mereka dengan tindakan.
Sembilan langkah dalam mengelompokkan perilaku dan menekankan standar etika berupa:
1. Formulasikan suatu kode perilaku.
2. Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-masalah seperti penggunaan jasa komputer untuk pribadi dan hak milik atas program dan data computer.
3. Jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggar, seperti tenguran, penghentian, dan tuntutan.
4. Kenali perilaku etis.
5. Fokuskan perhatian pada etika secara terprogram seperti pelatihan dan bacaan yang disyaratkan;
6. Promosikan undang-undang kejahatan komputer pada karyawan. Simpan suatu catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap spesialis informasi untuk semua tindakan, dan kurangi godaan untuk melanggar dengan program-program seperti audit etika.
7. Mendorong penggunaan program rehabilitasi yang memperlakukan pelanggar etika dengan cara yang sama seperti perusahaan mempedulikan pemulihan bagi alkoholik atau penyalahgunaan obat bius.
8. Dorong partisipasi dalam perkumpulan professional.
9. Berikan contoh.

SUMBER :
http://www.google.co.id/search?q=etika+komputer+dan+profesi&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

Selasa, 30 Maret 2010

Mengenai Etika dan Profesionalisme TSI

Pengertian Etika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Pengertian Etika (1)
• Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
• Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak
• Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat.

Pengertian Etika (2)

Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat istiadat/kebiasaan yang baik.
Perkembangan etika studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda,
yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya.

Etika & Teknologi (1)
• Teknologi adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia untuk memudahkan pekerjaannya.
• Kehadiran teknologi membuat manusia “kehilangan” beberapa sense of human yang alami. (otomatiasi mesin refleks/ kewaspadaan melambat)

Etika & Teknologi (2)
• Cara orang berkomunikasi, by email or by surat, membawa perubahan signifikan, dalam sapaan/tutur kata
• Orang berzakat dengan SMS, implikasi pada silaturahmi yang “tertunda”
• Emosi (“touch”) yang semakin tumpul karena jarak dan waktu semakin biasdalam Teknologi Informasi.

Sejarah Etika Komputer (1)
• Era 1940-1950-an Diawali dengan penelitian Norbert Wiener (Prof dari MIT) tentang komputasi pada meriam yang mampu menembak jatuh pesawat yang melintas di atasnya (PD II).
• Ramalannya tentang komputasi modern yang pada dasarnya sama dengan sistem jaringan syaraf yang bisa melahirkan kebaikan sekaligus malapetaka.

Sejarah Etika Komputer (2)
• Era 1960-an Ungkapan Donn Parker: “that when people entered the computer center, they left their ethics at the door”
• Dalam contoh kasus pemrosesan data, spesialis komputer bisa mengetahui data apa saja secara cepat.

Sejarah Etika Komputer (3)
• Era 1980-an Kemunculan kejahatan komputer (virus, unautorizhed login, etc)
• Studi berkembang menjadi suatu diskusi serius tentang masalah etika komputer. Lahirlah buku “Computer Ethics” (Johnson,1985)

Sejarah Etika Komputer (4)
• Era 1990-an sampai sekarang Implikasi pada bisnis yang semakin meluas akibat dari kejahatan komputer, membuat lahirnya forum-forum yang peduli pada masalah tersebut. (ETHICOMP by Simon Rogerson, CEPE by Jeroe van Hoven etc).

Isu-isu Pokok Etika Komputer (1)
• Kejahatan Komputer Kejahatan yang dilakukan dengan komputer sebagai basis teknologinya Virus, spam, penyadapan, carding, Denial of Services (DoS)/melumpuhkan target
• Cyber ethics Implikasi dari INTERNET (Interconection Networking), memungkinkan pengguna IT semakin meluas, tak terpetakan, tak teridentifikasi dalam dunia anonymouse.
• Diperlukan adanya aturan tak tertulis Netiket, Emoticon

Isu-isu Pokok Etika Komputer (2)
• E-commerce Otomatiasi bisnis dengan internet dan layanannya, mengubah bisnis proses yang telah ada dari transaksi konvensional kepada yang berbasis teknologi, melahirkan implikasi negatif; bermacam kejahatan, penipuan, kerugian karena ke- anonymouse-an tadi.

Isu-isu Pokok Etika Komputer (3)
• Pelanggaran HAKI Masalah pengakuan hak atas kekayaan intelektual. Pembajakan, cracking, illegal software dst.
• Tanggungjawab profesi Sebagai bentuk tanggungjawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati. Misalnya IPKIN (Ikatan Profesi Komputer & Informatika-1974)

Pekerjaan & Profesi (1)
• Thomas Aquinas seperti dikutip Sumaryono (1995) mengatakan bahwa wujud kerja memiliki tujuan:
a. pemenuhan kebutuhan hidup
b. mengurangi tingkat pengangguran/kriminalitas
c. melayani sesama

Pekerjaan & Profesi (2)
• Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak setiap pekerjaan adalah profesi.
• Seorang petugas staf administrasi bisa berasal dari berbagai latar ilmu, namun tidak demikian halnya dengan Akuntan, Pengacara, Dokter yang membutuhkan pendidikan khusus.

Pekerjaan & Profesi (3)
• Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
• Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengemban profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya sesuai perkembangan teknologi.

Profesi & Profesional (1)
“Bekerjalah dengan cinta… Jika engkau tidak dapat bekerja dengan cinta, lebih baik engkai meningalkannya… Dan mengambil tempat di depan pintu gerbang candi-candi, meminta sedekah kepada mereka yang bekerja dengan penuh suka dan cita”(Kahlil Gibran)

Profesi & Profesional (2)
• Seorang pelaku profesi harus memiliki sifat-sifat berikut:
a. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya
b. Mampu mengkonversi ilmu menjadi keterampilan
c. Menjunjung tinggi etika dan integritas profesi 62

Profesi & Profesional (3)
• Profesional adalah orang yang menjalankan profesinya secara benar menurut nilai-nilai normal.
• Untuk menjadi seorang yang profesional, diperlukan: komitmen, tanggungjawab, kejujuran, sistematik berpikir,penguasaan materi, menjadi bagian masyarakat profesional.

Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi
informasi setidaknya terbagi dalam 2 kelompok sesuai bidangnya.
1. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi.

Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan pekerjaan seperti :
• Sistem analis, merupakan orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.
• Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis, yaitu membuat program (baik aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya
• Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
• Web Programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.

2. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware).

Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
• Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidangteknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer
• Networking Engineer,adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya

Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi.

Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaanpekerjaan seperti :
• EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
• System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem
• MIS Director, merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah sistem informasi, melakukan manajemen terhadap sistem tersebut secara keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.

Selasa, 02 Maret 2010

Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik

Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau yang bisa disingkat dengan UU ITE yang diterbitkan pada 25 Maret 2008 dengan cakupan meliputi globalisasi, perkembangan teknologi informasi, dan keinginan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-Undang ini marupakan undang-undang yang dinilai mempunyai sisi positif dan negatif.


1. Sisi Positif UU ITE

Berdasarkan dari pengamatan para pakar hukum dan politik UU ITE mempunyai sisi positif bagi Indonesia. Misalnya memberikan peluang bagi bisnis baru bagi para wiraswastawan di Indonesia karena penyelenggaraan sistem elektronik diwajibkan berbadan hukum dan berdomisili di Indonesia. Otomatis jika dilihat dari segi ekonomi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain pajak yang dapat menambah penghasilan negara juga menyerap tenaga kerja dan meninggkatkan penghasilan penduduk.

UU itu juga dapat mengantisipasi kemungkinan penyalahgunaan internet yang merugikan, memberikan perlindungan hukum terhadap transaksi dan sistem elektronik serta memberikan perlindungan hukum terhadap kegiatan ekonomi misalnya transaksi dagang. Penyalahgunaan internet kerap kali terjadi seperti pembobolan situs-situs tertentu milik pemerintah. Kegiatan ekonomi lewat transaksi elektronik seperti bisnis lewat internet juga dapat meminimalisir adanya penyalahgunaan dan penipuan.

UU itu juga memungkinkan kejahatan yang dilakukan oleh seseorang di luar Indonesia dapat diadili. Selain itu, UU ITE juga membuka peluang kepada pemerintah untuk mengadakan program pemberdayaan internet. Masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang kurang tersentuh adanya internet. Undang-undang ini juga memberikan solusi untuk meminimalisir penyalahgunaan internet.


1. Sisi Negatif UU ITE

Selain memiliki sisi positif UU ITE ternyata juga terdapat sisi negatifnya. Contoh kasus Prita Mulyasari yang berurusan dengan Rumah Sakit Omni Internasional juga sempat dijerat dengan undang-undang ini. Prita dituduh mencemarkan nama baik lewat internet. Padahal dalam undang-undang konsumen dijelaskan bahwa hak dari konsumen untuk menyampaikan keluh kesah mengenai pelayanan publik. Dalam hal ini seolah-olah terjadi tumpang tindih antara UU ITE dengan UU konsumen. UU ITE juga dianggap banyak oleh pihak bahwa undang-undang tersebut membatasi hak kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat, dan menghambat kreativitas dalam berinternet. Padahal sudah jelas bahwa negara menjamin kebebasan setiap warga negara untuk mengeluarkan pendapat.

Undang-undang ini menimbulkan suatu polemik yang cukup panjang. Maka dari itu muncul suatu gagasan untuk merevisi undang-undang tersebut.

Ada sejumlah pasal yang melarang penyebaran informasi palsu misalnya melalui media pesan elektronik. Antara lain:

Pasal 28

  1. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.
  2. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Pasal 35


Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dengan tujuan agar Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik tersebut dianggap seolah-olah data yang otentik.

Pasal 36

Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 yang mengakibatkan kerugian bagi Orang lain.


Pasal-pasal tersebut, bila dilanggar akan menghadapi ancaman pidana seperti yang diatur pada Pasal 51 UU ITE:

Pasal 51

  1. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 12.000.000.000, 00 (dua belas miliar rupiah).
  2. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 12.000.000.000, 00 (dua belas miliar rupiah).

TUJUAN HIDUP

Jika ada seseorang bertanya ?. Lalu berucap: “Mau kemana kamu?”, Gampang. Anda jawab saja: “Saya mau kekantor!”. Atau, “Saya mau kekampus.” Bilang “kerumah pacar” juga boleh. Pertanyaannya hanya satu; “Mau kemana sih, kamu?” Tetapi, jawabannya bisa banyak sekali. Sekarang, jawaban mana yang benar? Tidak seperti soal UAN yang menuntut hanya satu jawaban yang benar, pertanyaan itu memberikan keleluasaan kepada setiap individu untuk menemukan jawabannya masing-masing. Apakah anda bilang hendak kekantor atau ke kampus, atau kerumah pacar; itu tidak dipersoalkan. Sebab, orang yang mempunyai tujuan, akan selalu mempunyai jawabannya. Lain lagi dengan seseorang yang tidak mempunyai tujuan hidup sejatinya pasti dia akan bingung untuk menjawab pertanyaan yang sangat sederhana sekali atau ia berkata “hidup mengikuti arus air saja”.

Ada sebuah ungkapan yang pernah saya baca; “Orang bodoh hidup untuk makan, namun orang bijak makan untuk hidup.” Lantas apakah tujuan hidup orang bijak? Apakah hanya untuk bertahan hidup? Padahal kehidupan bukanlah akhir dan tidak dapat mengakhiri dirinya sendiri, lantas apa tujuan hidup ini? Para ahli fikir merumuskan masalah ini dengan 3 pertanyaan dasar; Darimana, kemana, dan mengapa? Artinya, saya darimana, akan kemana, lantas mengapa saya ada disini?

Contoh : Saya berangkat dari rumah akan pergi ke kampus, di kampus itu tujuan saya adalah mencari ilmu dan bersosialisai dengan teman-teman yg lain. Jadi contoh aktivitas berikut adalah suatu tujuan hidup yang jelas dan terarah.

ALLAH SWT menciptakan manusia dengan suatu tujuan. Oleh karenanya, setiap manusia yang dilahirkan memiliki misi hidupnya masing-masing. Kita diajak untuk sadar tentang tujuan hidup kita itu. Sebab, tujuan hidup kita akan menentukan tindakan kita. Jika tujuan hidup kita baik; maka kita akan menjauhi tindakan-tindakan yang buruk. Tetapi, jika tujuan hidup kita buruk; ngapain kita buang-buang waktu untuk melakukan tindakan yang baik? Kalaupun kita melakukan kebaikan, maka itu bertujuan supaya kita bisa menutupi keburukan lain yang kita lakukan. Karena, kebaikan kita pasti tidak didasari oleh niat baik.

Tujuan hidup saya sendiri adalah :

  1. Berusaha bisa menjadi orang yang berguna dengan ilmu yang dimiliki dan di manfaatkan sebaik-baik nya.
  2. Bekerja keras dan melakukan suatu hal yang baru adalah tujuan hidup saya.
  3. Memanfaatkan harta yang dimiliki kemudian di kelola sebagai modal usaha untuk masa depan.
  4. Menikah dengan seseorang yang saya sayangi.
  5. Mempunyai anak yang sempurna sesuai dengan kodrat manusia pada umumnya sehat wal’afiat dan menjadi anak yang pintar dan sholeh.
  6. Mempunyai keluarga yang Sakkinah Mawaddah Warrahmah.
  7. Mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat yang disertai dengan ikhtiar dan berdoa dan Ridho dari ALLAH SWT.